KOMISI VII PRIHATIN BARU 38 PERSEN LISTRIK TERPENUHI DI KALTENG
Anggota Tim Kunker Komisi VII ke Propinsi Kalteng Ismayatun dari F-PDI Perjuangan prihatin rasio elektirifikasi wilayah Kalteng baru 38%. Hal tersebut disampaikan Ismayatun menanggapi paparan Direktur Operasi Indonesia Timur PLN Vickner Sinaga dan GM PLN Wilayah Kalsel-Kalteng Wahidin Sitompul saat pertemuan Tim Kunker Komisi VII dengan PLN di Palangkaraya, Selasa malam (9/3).
“Kondisi seperti Kalteng yang mempunyai indeks pembangunan manusia yang cukup tinggi, ternyata kondisi listriknya jauh dari yang diperkirakan”, kata Ismayatun.
Menurut Ismayatun Kalteng dengan potensi kekayaan alam yang melimpah, namun dari sisi pelayanan sepertinya Kalsel lebih diperhatikan. Wilayah Kalsel hampir 100% terpenuhi. “Banyak potensi namun semua belum terealisir, sebaiknya PLN lebih focus pada satu masalah kondisi kelistrikan di Kalteng”, tambahnya.
Sependapat dengan Ismayatun, Anggota Tim Kunker dari F-PD Soetan Bhatoegana menyatakan rencana kegiatan yang disampaikan Direktur Operasi Indonesia Timur dan GM PLN Wilayah Kalsel-Kalteng sangat baik, “Namun akan lebih baik lagi jika satu atau dua rencana tapi terealisir semua. Tidak perlu terlalu banyak, seperti yang disampaikan tadi sampai 50, namun tidak tercapai semua”, kata Soetan.
Kekayaan yang begitu indah dengan potensi yang begitu besar, Soetan mempertanyakan Sumber Daya Air yang belum dimanfaatkan PLN di Kalteng.
“Pembangunan di Kalteng tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ditunjang dengan PLN yang baik atau power yang memadai,” terangnya.
Sementara itu Nazarudin Kiemas dari F-PDI Perjuangan meminta PLN jangan hanya bertumpu pada bahan baku batubara yang memiliki banyak kerugian dari sisi pelestarian lingkungan hidup. Nazarudin menyarankan untuk kembali kepada sumber daya ramah lingkungan seperti sumber daya air atau beralih pada energi nuklir.
“Bagaimanapun jangan berkutat pada konsentrasi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jawa saja, mengapa tidak di Kalimantan saja yang merupakan daerah bebas gempa,” tegasnya.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh seluruh Anggota Tim Kunker dan dipimpin Ketua Tim Kunker Komisi VII Achmad Farial, Direktur Operasi Indonesia Timur memaparkan bahwa untuk wilayah Kalteng baru 38 persen daerah yang terjangkau oleh enegri listrik, dan diharapkan pada 2011 sudah mencapai 100%. Hal tersebut dikarenakan belum selesainya proyek Pulang Pisau.
“Kondisi tersebut menyebabkan di Palangka Raya mengalami pemadaman secara bergilir, karena PLN hanya mampu memenuhi 50% kemampuan penyediaan daya pada saat beban puncak,” Katanya. Dan khusus malam hari sektor usaha dan industri keluar dari sistem. (sc)